Senin, 18 Juni 2012

SERBA-SERBI SUKU REJANG


Suku Rejang

Rumpun
: Minangkabau
Wilayah
: Sumatera
Jumlah Penduduk
: 800.000 – 1.200.000
Persentase Kristen
: 0,028%
Kristen
: 200
Alkitab
: sudah diterjemahkan separuh
Film Yesus
: belum ada,tetapi animasi Yesus berbahasa Rejang sudah diluncurkan GPIB Pusat di Jakarta
Radio
: Ada
Gereja                  : Ada
Suku ini berpusat di Renah seklawi, yaitu daerah Kecamatan Lebong Utara dan Lebong Selatan yang berada dalam lingkungan Kabuten Lebong. Pada masa kini, suku ini telah tersebar ke seluruh pelosok Nusantara, bahkan sampai ke luar negeri ( 1000 ada di Suriname,400 ada di Afrika Selatan,200 ada di Nigeria,50 ada di India serta ribuan lainnya di 28 negara berbeda). Karena berasal dari Empat petulai (jurai/keturunan), maka di luar wilayah asalnya, mereka membentuk kelompok-kelompok yang umumnya menggunakan simbol "Jang Pat Petulai" (Rejang Empat Petulai). Bahasa Induk yang dipakai bahasa Rejang mempunyai empat dialek (Kepahyang,Curup atau Selupu, Lebong, Pesisir). Sebagian besar dari suku mempraktekkan agama Islam beraliran Sunni.  Namun,adat dan agama sering dipersatukan.
  1. Doakan Hamba Tuhan yang mempunyai beban untuk suku ini. Doakan keluarga yang telah percaya supaya dipelihara oleh Tuhan Yesus.
2.      Perlu segera diterjemahkan Kidung berjanji ke dalam bahasa Rejang. Doakan peningkatan ekonomi mereka lewat bantuan semacam sedekah agar mereka merasakan kebaikan kita para hamba tuhan dan mereka menjauhi ajaran iblis yang masih dipegang teguh.
3.      Doakan Radio Siaran Kristen (dalam bahasa Rejang/Curup) agar dapat menjangkau masyarakat suku ini.
4.      Doakan Lembaga Rahmat yang melayani suku Rejang. Kelanjutan pelayanan yang baik bagi masyrakat suku yang sudah percaya, khususnya memikirkan kemanan mereka,apalagi sudah ada lembaga GKR yang siap mendirikan kerajaan sorga ditanah Rejang.
5.      Doakan usaha untuk menterjemahkan Injil Lukas ke dalam bahasa mereka.
6.      Puji syukur kepada Tuhan oleh karena ada laporan bahwa lebih kurang 200 orang dari suku ini ada yang telah memperoleh hidup kekal dan kudus tanpa bercacat dihadapan Tuhan.

PROFIL GEREJA KRISTEN REJANG (GKR)


Gereja Kristen Rejang disingkat GKR merupakan salah satu gereja di Indonesia yang beraliran Lutheran. GKR didirikan di Arga Makmur,Bengkulu Utara, pada tahun 2009 setelah dipisahkan dari Gereja induknya, GPIB. Pada tanggal 30 Desember 2009 GKR dinyatakan sebagai Gereja mandiri. Tanggal ini sampai sekarang diperingati sebagai hari jadi GKR.

 

Daftar isi

·         1 Sejarah

·         2 Afiliasi

·         3 Pimpinan GKR

·         4 Official Web

·         5 Kantor pusat

·         6 Tambahan


Sejarah

Kekristenan mulai diperkenalkan di tanah Rejang oleh misionaris Protestan Jerman, yaitu Christiano Baptist dan Alexander Johndoe. Mereka diutus oleh Mision Zending’s Oost Hovar (MZOH), badan pekabaran Injil asal Jerman. Pada tanggal 5 Maret 1790 mereka tiba di daerah ini untuk memberitakan Injil.

Kantor yang sekaligus gereja pertama didirikan di Sektor I,Distrito Porto (Taba Renah) Curup yang saat ini telah menjadi areal pembuatan batu bata,melayani hampir 400 jemaat gereja asal suku Rejang. Tahun 1920, sekelompok orang tak dikenal menyerbu GPIB Porto (Taba Renah) dengan batu,panah,kayu dan diikuti aksi penjarahan serta aksi pembakaran sehingga GPIB Porto pindah ke sebuah bekas lahan kelapa sawit di sebuah desa di jalan raya lintas Lais-Arga Makmur.

Saat ini (2012) GKR mempunyai 4 pendeta tetap, 3 di antaranya adalah perempuan, yang melayani 4 gereja lokal, yang dibagi ke dalam 3 wilayah (klasis), dengan sekitar 200 anggota.

GKR mengelola beberapa lembaga sosial seperti Taman Kanak-kanak St.Peters GKR di Kurai, Sekolah Dasar Budi Bengkulu Utara di Lais, Sekolah Menengah Pertama Budi Bengkulu Utara di Arga Makmur, sekolah untuk penyandang cacat Kasih Tuhan Kudus GKR di Lais, rumah yatim-piatu Irene di Lais, POT Galilea GKR di Ipuh,balai pelatihan calon pendeta GKR di Lais, dan balai kesenian GKR di Ipuh.

 

Klasis

 GKR saat ini telah memiliki 3 wilayah gembala atau klasis. Ketiga klasis tersebut masing-masing dilayani oleh seorang pendeta. Berikut 3 klasis GKR:

-          GKR klasis Curup

klasis ini adalah daerah gembala yang paling luas dari Gereja Kristen Rejang yakni mencakup Rejang Lebong (tidak termasuk daerah Lembak),Lebong Bagian Selatan dan sekitar Arga Makmur. Jemaat mencapai 90 jiwa. Pusat sementara berada dikantor pusat GKR di Arga Makmur dan akan dipindahkan 2014, paling lambat 2017 ke Porto (Taba Renah). Diharapkan dengan kembalinya GKR ke tanah Porto,proyek Yerikho 2012 dapat terlaksana yakni menaungi dan memberitakah injil kepada suku Rejang.

 

-          GKR klasis Benteng-Kepahiang

Klasis ini mencakup seluruh wilayah Bengkulu Tengah dan wilayah Kepahiang. Untuk saat ini,pusat belum dipublikasi namun diduga sudah berdiri kantor GKR klasis Bengkulu Tengah di Taba Penanjung. Jumlah umat sekitar 50 jiwa.

 

-          GKR klasis Renah Seklawi

Klasis Bengkulu Utara secara khusus melayani umat-umat Tuhan,suku Rejang di pesisir Bengkulu Utara dan Lebong Bagian Utara. Jumlah umat 60 jiwa. Berpusat di Ipuh.

 

Afiliasi        

GKR adalah gereja calon anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Dewan Gereja-gereja AsiaDewan Gereja-gereja se-Dunia dan Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia. Selain itu, GKR juga merupakan bagian dari Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) dan anggota dari Sinode Am Gereja-Gereja Protestan Se-Subalaja (Sumsel Raya,Bangka-Belitung,Lampung,Jambi), yang terdiri atas Gereja-gereja di Sumatra Selatan Raya (Sumsel-Bengkulu),Lampung,Bangka Belitung dan Jambi.

 

Pimpinan GKR

Kepimpinan GKR dijalankan oleh Badan Pekerja Sinode yang dipimpin oleh seorang ketua. Ketua Sinode GKR sejak berdirinya calon gereja mandiri GKR 1999 sampai berdirinya GKR mandiri ditahun 2009 yaitu:

1.     Pdt. Prof. Dr. Domingus Ansori (1999–2002) dari desa Batu Belarik,Kepahiang

2.     Pdt. Roni Agus Suhendro , MTh (2002–2005) dari desa Tapus,Lebong

3.     Pdt. Prof. Dr. Kristian Maulana (2005–2007) dari Lais,Bengkulu Utara

4.     Pdt. Dr. Adriano Ilyasa (2007 – 2009 dari Cawang Lama,Rejang Lebong

5.     Pdt. Dr. Cornelius Haris Munandar, STM (2009–2010) dari Rimbo Pengadang,Lebong

6.     Pdt. P. Marcelano Darmawan, STh, MSi (2010–2014) dari Ujung Karang,Benteng

  Kantor pusat

Kantor pusat GKR untuk sementara terletak di Jl. Raya Lais-Arga Makmur, Kelurahan Telaga Makmur, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara. Direncanakan,dengan adanya bantuan dari anggota PGI dan Dewan Gereja Asia,GKR akan membuat kanto pusat yang terbaru,lebih layak di bekas lokasi GPIB lama di Sektor 1,distrito Porto (Taba Renah),Curup.

 

Tambahan

            GKR memiliki tugas yang maha mulia yakni untuk menyebarkan kasih dan cinta Yesus Maha Lei (Maha Besar) yang rela mati demi menebus kita semua,umat manusia.

            Dengan berdirinya GKR,berarti kita semua telah siap menyongsong datangnya kerajaan Allah di Taneak Jang (tanah Rejang) yang kita cintai ini sekaligus menjadi sarana pewartaan injil kepada orang Rejang lain yang masih terlalu jauh dari kasih Yesus.

Mari,kita semua berdoa dan mencurahkan hati serta pikiran kita demi membawa dan menyebarkan cinta kasih Yesus kepada suku Rejang. Amen,Tuhan Memberkati.

Aroba Te Kute Bedu’o mncurah atei te  ngen pikiran te kunai mngembin,menyebarkan cinta,kasih Yesus tuhan te utuk ite suku Jang. Amiin,Tuhan Yesus mberkati.